Pulau Bintan, Di sini Hatiku Tertawan
Pulau Bintan, waktu duduk di bangku sekolah hanya saya kenal melalui pelajaran IPS khususnya, yakni sebagai pulau penghasil bauksit. Nama-nama daerah penghasil harus dihafalkan karena biasanya akan muncul dalam ujian sekolah khususnya di sekolah dasar.
Waktu itu, dalam benak saya Pulau Bintan adalah sebuah pulau kecil dengan gundukan-gundukan tanah hasil tambang bauksit. Kemudian ada bangunan-bangunan berupa barak-barak di antara bukit yang tandus serta pekerja memakai baju khas penambang.
Hanya itu yang ada di benak saya sebagai seorang bocah cilik 30 tahun silam. Tapi, kenyataan berbanding terbalik ketika saya ternyata akhirnya ditakdirkan Allah merantau ke pulau yang tidak pernah menjadi tempat yang ingin saya tuju.
Tahun 2002 saya menginjak pulau ini melalui Pelabuhan Sri Bayintan Kijang. Waktu itu saya datang ke pulau ini menggunakan kapal laut. Karena hanya kapal satu-satunya angkutan umum dari Padang ke Pulau Bintan. Sementara jika melalui Pulau Batam, harga tiket pesawat waktu itu lumayan untuk saya sebagai seorang yang baru mencari kerja.
Saya langsung takjub melihat keindahan alam di sekitar pelabuhan yang berada di Kota Kijang, tepatnya di ujung timur Pulau Bintan. Pulau-pulau kecil di sekitarnya nan hijau, laut yang biru dan suasananya yang langsung membiaskan aura damai.
Kota Tanjungpinang yang merupakan tempat tujuan perantauan saya, adalah bagian dari Pulau Bintan. Tanjungpinang adalah ibukota Provinsi Kepulauan Riau yang baru berdiri saat itu. Di Pulau Bintan sendiri ada 2 pemerintahan, yakni Kabupaten Bintan dan Kota Tanjungpinang.
Kota Tanjungpinang sendiri adalah kota yang berada di pesisir pantai. Pusat pemerintahan waktu itu berada di tepi laut. Saya terpesona ketika pertama kali melewati tepi laut yang mana juga menjadi tempat pusat kegiatan masyarakat di sore hari, seperti hiburan, kuliner dan santai.
Kota kecil ini tentang dan nyaman. Jalan-jalannya tidak banyak. Jika naik angkutan umum meski pendatang baru bakalan tidak tersesat karena rutenya pendek hanya 10 km.
Pekerjaan saya waktu itu mengharuskan saya sering turun ke lapangan hingga pelosok Pulau Bintan. Pada saat itulah saya makin mengenal pulau ini. Pulau Bintan luar biasa indah. Pulau yang membentang dari Perairan Malaka hingga Laut Cina selatan ini adalah pulau tropis dengan pantai yang eksotis.
Pulau-pulau kecil yang ada di Pulau Bintan juga menyajikan keindahan alam yang luar biasa. Yang selama ini hanya saya lihat di film-film dan akhirnya saya bisa menikmatinya. Tidak hanya menikmati keindahannya, saya benar-benar tertawan di pulau ini dan menetap di sini setelah saya menikah dengan pria asli pulau ini.
Sejumlah tempat yang indah dan saya tuliskan ada di tulsan di bawah sini :
Tulisan di atas belum seberapa karena masih banyak yang belum saya tuliskan, tapi pasti akan saya tulis. Pokoknya hati saya sudah tertawan di sini. Btw Mba Dian Fernanda sudah tertawan juga kah di tempatnya sekarang ?
iya bintan banyak tempat keren nya juga . semoga bintan sukses menjadi bali nya kepri
BalasHapusSaya pernah beberapa kali sih ke Tanjung Pinang sama pantai Trikora.
BalasHapusBanyak tempat keren sekarang ya Ni.
Saya tertawan di Batam dari Brojol uni hehe... saya lahir di Jodoh, klo kata appa di rumah bidan yang sekarang jadi ATM BCA Jodoh hehe.. tapi
BalasHapusBeberapa kali ke Bintan belum sempat jalan-jalan "jauh". semoga segera ada kesempatan dalam waktu dekat
BalasHapusParagrap pertama membuatku langsung terbayang saat duduk di bangku SD dan diberikan soal ini oleh guru. Siapa bisa jawab pulang duluan... AH Bintan... sekarang jadi sering ke sana....
BalasHapusbintan tempat yang gak pernah bosan didatangi untuk piknik
BalasHapusKalo saya, tertawan di Batam. Tapi pengen mencoba tinggal di negara lain :)
BalasHapusHalo Mbak, boleh tanya2 japri? Ada no whatsup? Saya ada rencana kerja d pulau bintan...
BalasHapussilahka email ke inafatah@gmail.com aja
HapusPengin ke mari
BalasHapus