Bajafash 2018 : Sensasi Menikmati Jazz dan Fashion Show
Selama ini saya tahunya jazz itu musik yang membosankan, susah dimengerti dan tidak asyik. Namun semua berbalik 180 derajat saat menyaksikan pertunjukan musik jazz live atau langsung di depan mata pada Bajafash 2018 di Batam View Beach Resort, Jumat, 17 Maret 2018.
Event pertunjukan jazz dan fashion yang digagas oleh Ibu Indina Putri Fadjar yang merupakan salah satu founder Batam Jazz Society, menghipnotis saya dan mungkin penonton yang hadir.
Berdiri di depan panggung saya ikut bergoyang, menghentakan kaki, bertepuk tangan dan ikut bernyanyi serta memberikan tepukan saat setiap penyanyi menyudahi lagunya.
Malam saat sesi jazz dan fashion dimulai oleh penampilan Janine Annice dari UK. Artis berkulit eksotis menyanyikan tiga lagu. Diawal pertunjukan yang bisa dikatakan sebagai pemanasan ini saya belum tersengat karena masih berpersepsi yang keliru tentang jazz.
Saat penampilan kedua dari Belawan, musisi jazz yang berasal dari Bali ini membuat saya mulai tersentrum. Saya kembali ke depan panggung, yang semula hanya tempat untuk mengambil foto.
I Wayan Belawan dengan bandnya memukau dengan atraksi musik etnik Bali. Ada satu gamelan namun dimainkan oleh dua pemain sekaligus yamg menambah menarik pertunjukan itu.
Meski hanya pertunjukan jazz tanpa lagu, namun musiknya sangat rancak. Begitu juga di sesi kedua yang mengkolaborasikan beberapa musik etnis dari berbagai daerah di Indonesia.
Saat sesi kedua, ada pertunjukan fashion show yang menampilkan koleksi Wieke Dwiharti berupa pakaian yang terbuat dari paduan kain etnik, tenun ikat.
Penyanyi dari Singapura makin menyentak saya jika musik jazz ini ternyata asyik banget. Saat menyanyikan lagi berjudul Nurlela, tubuh saya terus bergoyang mengikuti irama musik.
Begitu juga ketika ia menyanyikan lagu berjudul Kopi Dangdut. Sejumlah penonton pun mulai merapat ke depan untuk menikmati lagu yang dulu dipopulerkan artis Indonesia tersebut.
Desainer asal Batam, Lina Sujiko menampilkan koleksinya berupa pakaian modifikasi songket melayu komplit dengan tanjak.
Penyanyi legendaris asal Malaysia Khadijah Ibrahim tampil berikutnya. Sama seperti penyanyi lainnya, wanita yang masih enerjik ini tampil memukau secara komunikatif dengan sejumlah pemain band. Ia melakukan improvisasi dengan tabuhan gendang Steve Thornton.
Suasana makin seru dan panas ketika penyanyi jazz Indonesia yang baru mencuat, Amelia Ong muncul di panggung. Wanita cantik ini menyapa dengan hangat dan ceria.
Amelia yang ternyata sudah lama membangun karir musik di Australia ini tampil sedikit "genit". Ia juga lebih komunikatif dengan pemain musik sehingga menciptakan improvisasi yang keren.
Bahkan ia juga mengajak penonton yang berdiri di depan panggung mengikuti improvisasi nada yang spontan ia contohkan.
Penutup pertunjukan jazz dan fashion malam itu dikemas spekta oleh diva jazz Indonesia, Syaharani. Ia langsung menghentak dengan lagu jazz berirama cepat ( maaf saya tak tahu judulnya ) dan maju hingga ke ujung panggung catwalk.
Penonton makin banyak maju ke panggung untuk menikmati atraksi panggungnya yang enerjik.
Penyanyi yang masih terlihat seperti belasan tahun saat masih sering tampil di tv, makin menghipnotis dengan lagu kedua yang diikuti pertunjukan fashion dari koleksi Chossy Latu.
Lagu berikutnya berupa lagu barat, Syaharani membuat malam tidak terasa mulai larut. Tubuh saya tak henti bergoyang mengikuti musik yang diimprovisasi rancak oleh Syaharani bersama pemain musik.
Ternyata jazz itu asyik banget, seksi dan bikin nagih ! Tak sabar menunggu pertunjukan kedua malam ini, Sabtu 18 Maret 2018.
Nah, bagi kamu yang selama ini punya persepsi keliru seperti saya tentang jazz, ayo datang ke Batam View Beach Resort, Kota Batam. Malam ini ada Glen Fredly lho.
Jika ada Bajafash tahun depan, jangan sampai tidak ikut menyaksikan ya. Harus saksikan karena jazz itu keren banget, asyik dan bikin nagih.
Baca juga : http://www.unizara.com/2018/03/bajafash-2018-festival-kolaborasi-musik.html
Aku nggak nonton pas ada Rudy Joe-nya. Padahal bagus juga kan ya?
BalasHapusSyaharani emang juara. Mulai suka musik mazz pas jaman kuliahan karena kampus sering banget ngadain jazz goes to campus trus abis nonton Syaharani makin jatuh cinta.. sukaa :)
BalasHapusSama dulu aku juga.mikir begitu, tapi waktu nonton Bajafash yang ke 2 di Hotel Planet Batam. Ternyata asyik, apalagi Balawan Kereeeen. Waktu itu ada Tengku Rio, wah sempurna. Rugi yang ga nonton Bajafash di Batam
BalasHapusWuih mantapp nih acaranya sukses besar sepertinya
BalasHapusJadi udah suka jazz uni? Mau datang lagikah tahun depan?
BalasHapuswahaha.. ketagihan ni yee, uni.. saya juga suka balawan. sayang, tahun ini gak bisa nonton bajafash. semoga tahun depan masih ada kesempatan buat nonton.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusJazz itu lebih enak kalo lihat live mbak, kalo dengar rekamannya memang agak membosankan bagi kita yang bukan fans garis keras jazz
BalasHapusWah. Rasanya seru sekali ya mba.
BalasHapusPadahal cuma baca ulasannya.
Apalagi pas hadir.
Keren !
aku suka banget sama jazz, waktu di jakarta, sering banget ke ancol, kalau malam kamis, zaman SMU dan kuliah yang keren
BalasHapuskalau bajafash ... mungkin untuk tahun yang ke tiga ... baru mau berpartisipasi
aamiin
Seru banget ya kak. Insya allah tahun depan kita berkesempatan hadir lagi ya.
BalasHapusaku agak nyesel ga ikutan Music Camp yg siang harinya..
next taun depan mudah2an bisa ikutan semua rangkaian acaranya..