Cara Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak
Meski tahun ajaran masuk sekolah dasar masih bulan Juni,
namun sejumlah sekolah swasta seperti sekolah dasar islam terpadu (SDIT) tempat
anak saya, Fitry akan melanjutkan sekolah sejak februari lalu sudah mewajibkan
semua orang tua calon siswa membayar uang sekolah yang jumlahnya setara dengan biaya masuk sebuah
perguruan tinggi swasta di kota saya.
Namun, itulah resikonya demi sebuah pendidikan anak yang
berkwalitas dan sesuai dengan kebutuhan anak serta orang tua. Jadi memang harus
dipersiapkan sejak awal biaya pendidikan anak, sehingga tidak perlu kalang
kabut ketika anak masuk sekolah.
Mempersiapkan biaya pendidikan anak, juga terkait dengan
konsep orang tua sejak awal tentang pendidikan dan khususnya sekolah yang akan
dipilih. Karena sejak awal saya sudah berniat menyekolahkan anak di SDIT jadi
saya sudah menabung sejak anak masih umur setahun. Memang sih merencanakan
sekolah untuk anak lebih banyak saya yang memikirkan daripada suami. Hal itu
mungkin juga karena yang menghandel keuangan keluarga adalah saya.
Baca juga : Alasan Saya Memilih Sekolah Full Day untuk Anak
Baca juga : Alasan Saya Memilih Sekolah Full Day untuk Anak
Belajar dari teman-teman tentang biaya pendidikan anak di
SDIT saya sudah memperkirakan biaya yang akan saya keluarkan saat Fitry masuk
sekolah. Sehingga saya merasa perlu menabung khusus untuk pendidikannya sejak
ia masih berumur satu tahun.
Bagaimana cara saya mempersiapkan dana pendidikan anak ?
Berikut uraiannya :
1.
Membeli polis asuransi pendidikan
Polisi yang saya beli adalah yang murni alias tidak unit link dan atau
ada embel embel investasi. Saya sengaja membeli polis yang kecil karena
menyesuaikan dengan keuangan waktu itu. Sebab tujuan saya waktu itu hanya agar
anak saya punya dana pendidikan untuk sekolah.
Polis asuransi syariah ini sudah dua kali memberikan manfaat, saat anak
berumur 4 dan 6 tahun. Di dalam polis usia masuk TK anak dihitung umur 4 tahun
dan masuk SD umur 6 tahun.
2.
Membuat rekening khusus anak
Ketika keuangan keluarga mulai normal sebab saya sudah kembali bekerja,
saya membuka rekening pendidikan khusus untuk Fitry di bank yang sama dengan
tempat saya dan suami menabung.
Tabungan anak ini saya buat saya Fitry berumur tiga tahun. Setiap bulan
saya mentrasfer sejumlah dana ke rekening Fitry.
3.
Tidak memakan hak anak
Hak anak disini berupa uang anak dari hasil hadiah atau pemberian dari
keluarga besar saat lebaran atau ulang tahun misalnya. Setiap uang salam tempel
terkumpul saya akan memasukan ke dalam rekening Fitry.
Saya tidak mau memakan hak anak dengan beranggapan itu adalah ganti uang
yang juga diberikan untuk salam tempel ke anak-anak lain.
4.
Tabungan anak adalah prioritas
Jika ada rezeki berlebih saya selalu memasukan ke dalam rekening anak.
Meskipun kadang tergoda untuk keperluan pribadi, tapi saya cenderung menabung
untuk anak.
5.
Membeli logam mulia
Logam mulia dengan harga yang terus naik serta tidak mempunyai tambahan
ongkos pembuatan seperti halnya emas perhiasan sangat bagus untuk tabungan
pendidikan anak, khususnya saat kuliah nanti.
Namun, logam mulia yang terdiri dari beberapa keping ukuran dan sudah
saya kumpulkan sejak beberapa lama terpaksa saya “pinjam” untuk membantu
merehab rumah orang tua di kampung. InsyaAllah akan saya ganti dengan kembali
membeli sekeping demi sekeping meski dari ukuran yang kecil.
6.
Mengajarkan anak menabung sejak dini
Anak juga saya ajarkan menabung di celengan meski hanya uang koin sisa
belanja. Setiap ada uang koin saya ajarkan anak untuk menyimpannya ke dalam celengan.
Jika sudah penuh uangnya akan dihitung dan total jumlah akan dimasukan ke
rekeningnya.
Itulah
cara saya mempersiapkan dana pendidikan anak, semoga bermanfaat bagi kamu yang
mau menikah, baru menikah atau sedang menunggu kelahiran anak. Yang sudah punya
anak yuk dishare juga bagaimana mempersiapkan dana pendidikan anak-anaknya.
Program persiapan sekolah anak yg mbak buat ini bisa menjdi rekomendasi untuk semua ortu.
BalasHapusOh ya, tapi polis pendidikan ini yg lebih bagus untuk sekarang menurutku Jiwasraya. Ansuransi Pendidikan Anak Pertahapan.
Nah, terkadang masih banyak orang tua yang khilaf, uang anak dimakan jadinya, ckckckck
BalasHapusBiaya pendidikan anak memang cukup besar sehingga perlu dipersiapkan dengn baik, semakin ditunda semakin besar angkanya nanti.
BalasHapusPengen buatkan akun rekening bank buat Chila belum sempat juga.
BalasHapusBener kak.
BalasHapusHarga masuk sekolah sekarang setara dengan DP mobil.
Muahaal banget.
Hhihihihi
Selamat Pagi Mba. Blognya menarik sekali. Saya ingin menawarkan kerjasama Mba. Apabila Mba tertarik, mohon infokan alamat emailnya ya Mba :)
BalasHapusSelamat sore..maaf baru balas.imel saya inafatah@gmail.Com
HapusTerimakasih
Bener banget, biaya pendidikan setiap tahunnya terus naiknya makanya perlu banget perencanaan yang baik.
BalasHapusKita samaan, Mbak. Dibandingkan suami, saya yang lebih fokus untuk biaya pendidikan anak-anak. Mungkin karena kita yang tau biaya pengeluaran harian rumah tangga, kali ya...hihihi
BalasHapusUntuk mempersiapkannya, selain memiliki tabungan saya juga membeli kepingan emas, Mbak. Untuk investasi. Semoga usaha kita untuk mempersiapkan biaya pendidikan anak-anak, dimudahkan ya, Mbak, aamiin.
Nice info uni. Biaya sekolah anak kudu dipersiapkan sedari kecil. Makin lama bukannya turun tapi tambah naik.
BalasHapusBiaya pendidikan anak zaman sekarang memang gila2an. Saya setuju dengan tips2 di atas, terutama dengan tabungan khusus anak dan menabung logam mulia. Saya juga jadi dapat insight baru ttg salam tempel, jangan digunakan utk beli baju atau barang konsumtif ya. Lebih baik ditabung utk dana pendidikan.
BalasHapusBetul mbak. Mempersiapkan dana untuk kebutuhan sekolah anak itu penting. Tergantung bagaimana kita sbg ortu mengaturnya dan konsisten melakukannya demi anak.
BalasHapusAku masih menimbang2 nih soal tabungan pendidikan. Ada sih tabungannya, tp pengen ada slot khusus untuk pendidikannya di masa depan.
BalasHapusTrima kasih infonya ya, mbak..
Bermanfaat banget uni, mengingat anakku tahun depan udah 5 tahun, udah mulai ancang-ancang daftar sekulah..
BalasHapusGak kerasa ya kak si Joy udah mau SD aja..
BalasHapusMantap emak satu ini. Perencanaannya sangat matang. Udah memikirkan masa depan anak sangat jauh ke depan!
BalasHapusSetuju banget sama point diatas, semuanya bener. Jadi saat anak besar, orang tuanya udah ga kelabakan cari uang sana sini karena udah dimulai menabung sejak anak masih kecil.
BalasHapusSetujuuu..
BalasHapusPenting bangey bkn tabungan anak sejak mereka bayi.
Sekolah zaman now mihiii
Ngeri ih dengar angka masuk sekolah anak SD haha
Membiat rekening untuk anak itu perlu banget supaya kita memisahkan tabungan untuk anak apalagi untuk pendidikan si anak.
BalasHapusKalo tidak dipisahkan nanti khilaf kebanhakan dan ga ada tabungan deh
Alhamdulillah, orang tuaku mengajarkanku untuk menerapkan lima konsep itu, ya kecuali logam mulia sih. Karena, sampai sekarang, masih belum kepikiran juga untuk beli emas buat investasi. Temanku pernah juga tuh ngajarin konsep nabung pake valas, katanya efektif juga buat investasi masa depan.
BalasHapusKebetulan, orang tua juga ngasih tabungan yang sesuai dengan foto itu. Heheheh
biasanya, uang salam tempel lebaran itu buat jajan-jajan pas lebaran ya. hebat ya uni, perencanaan keuangannya matang. bisa dicontoh nih..
BalasHapusAku blm ada abak jd blm ada pengalaman. Kalau Mbakku, memang blm ada tabungan khusus. Paling nabung lewat sekolah sama kalau ada uang dr org lain dibeliin emas. Lumayan tuh buat tabungan. Kalo ada tambahan ya tukar tambah aja
BalasHapusSaya punya temen yang anaknya beneran diajarin untuk menabung. Dikasi uang jajan terus diminta untuk menyisihkan lalu anaknya diantar untuk ke bank dan menabung. kerennnn
BalasHapuskalau jaman dulu nabung emas sama tanah
BalasHapusini bisa menjadi masukan bagi persiapan sekolah anak anak aku nih
BalasHapusbiaya pendidikan dari SD, SMP, SMU, kuliah
sudah harus dipersiapkan dari sekarang
tersadar
Membiasakan menabung bisa jadi kebiasaan yang baik nantinya untuk masa depan anak.
BalasHapusBetul juga...anak adalah titipan yang harus kita persiapkan terutama dari segi pendidikannya.
BalasHapus