Menyusuri Bintan Mangrove dalam Kegelapan Malam Demi Kunang-Kunang
Pintu masuk Bintan Mangrove menuju dermaga |
Mau melihat kunang-kunang tidak harus keluar negeri lho. Di
Pulau Bintan ada kok, tepatnya di Bintan Mangrove, Sebong Lagoi. Saya
berkesempatan ke sana beberapa waktu lalu untuk menikmati keindahan kelap kelip
kunang-kunang .
Saya ke sana tahun 2017 lalu
bersama sejumlah peserta Famtrip Kementrian Pariwisata. Berkunjung ke Kawasan
Bintan Mangrove ini adalah satu agenda famtrip hari kedua di Pulau Bintan.
Meski tinggal di Kota Tanjungpinang yang bagian dari Pulau Bintan, saya belum pernah
ke objek wisata ini.
dermaga |
Maklum tempat wisata ini Bintan Mangrove berada di dalam kawasan Lagoi dan
lebih banyak dinikmati oleh wisatawan asing. Jadi saya sangat beruntung bisa
ikut menyusuri hutan mangrove ini meski harus dilakukan di malam hari. Hmm…kebayang
kan seru-seru gimana gitu hehehe.
Untuk menyusuri hutan mangrove
sepanjang kurang lebih 8 kilometer ini kami harus menaiki boat. Naiknya di
dermaga khusus yang berada dekat pujasera Lagoi dan di sana kami harus mendaftarkan nama serta mendapatkan life
jacket. Lumayan rame saat itu, ada yang baru kembali menyusuri mangrove dan ada
yang baru mau turun seperti kami.
Mengenai harga tiketnya saya
tidak tahu persis karena yang menghandel panitia. Tapi saya sempat bertanya
dengan petugasnya, sekitar Rp 200-250 ribu/orang. Tapi saya tidak memastikan apakah itu untuk harga lokal atau untuk wisatawan asing atau harga khusus untuk kami yang ikut famtrip. Di sini ada menjual souvenir juga lho, jadi sambil menunggu giliran turun ke boat bisa belanja dulu.
Oh ya, tur mangrove ini tidak hanya malam hari, tapi ada siang hari juga. Siang hari biasa melihat dengan jelas aneka kehidupan sepanjang Sungai Sebong seperti masyarat lokal dan aneka marga satwa yang hidup di bakau dan sungai.
Oh ya, tur mangrove ini tidak hanya malam hari, tapi ada siang hari juga. Siang hari biasa melihat dengan jelas aneka kehidupan sepanjang Sungai Sebong seperti masyarat lokal dan aneka marga satwa yang hidup di bakau dan sungai.
Pic by FB BRC Tours |
Ada jual souvenir |
Sebenarnya ada rasa deg-degan
juga untuk menyusuri hutan mangrove ini pada malam hari. Tahu aja kan mangrove
merupakan habitat sejumlah hewan seperti ular, kera dan tentu saja
kunang-kunang yang akan kami lihat.
Tapi akhirnya saya mantapkan
hati, mengingat entah kapan lagi bisa menikmati wisata ini, gratis pula hahaha.
Kami turun sekitar pukul 19.30 WIB dan boat pun mulai menyusuri sungai
tersebut. Awalnya lebar dan kemudian agak menyempit. Di perjalanan kami bertemu
dengan boat lain yang kembali dari tur.
Berfoto dalam kegelapan malam di atas boat hehehe |
Oh ya, boat ini tidak dilengkapi
lampu layaknya mobil. Jadi tekong atau yang bawa boat ini hanya menggunakan
mata telanjang plus sinar rembulan. Kalaupun sesekali ia menghidupkan lampu kecil itu untuk melihat alur atau memberi tanda
ke boat lain di depan. Meski deg-degan saya salut dengan tekongnya yang lihai
membawa boat di kegelapan malam.
Baca juga : Rumah Imaji Lagoi
Selama perjalanan kami melihat ada tempat Spa yang berada di atas sungai. Jadi turis yang mau Spa harus diantar jemput dengan boat. Ada juga rumah-rumah masyarakat lokal yang hidup di atas rumah panggung.
Baca juga : Rumah Imaji Lagoi
Selama perjalanan kami melihat ada tempat Spa yang berada di atas sungai. Jadi turis yang mau Spa harus diantar jemput dengan boat. Ada juga rumah-rumah masyarakat lokal yang hidup di atas rumah panggung.
Pic by FB BRC Tours |
Dermaga dilihat dari sungai |
Tekong kemudian mengarahkan boat
ke pepohonan yang lebih rimbun lagi dan ternyata memang lebih banyak
kunang-kunang di sana. Supaya kunang-kunangnya lebih banyak muncul dan bercahaya,
asisten tekong menyiramkan air dan memang tampak berterbangan dan mengeluarkan
cahaya. Ada teman yang berusaha menangkapnya.
Saya masih berusaha memotret
dengan smartphone tapi hasilnya tetap ga ada. Cuma terlihat bintik bintik di
layar hp. Begitu juga dengan teman yang memakai kamera lumayan canggih. Hasilnya
juga tidak seperti yang diharapkan.
Tidak kelihatan kunang-kunangnya cuma terlihat titik-titik cahaya |
Akhirnya kami pasrah dan hanya
menikmati keindahan kunang-kunang sambil jejeritan seru ketika ada terbang
melintas di atas boat. Sebenarnya boat kami
yang merapat dekat ke arah pepohonan yang lebih rimbun hehehe. Namun itu cuma
sebentar karena khawatir ada hewan lain yang ikut masuk ke dalam boat, seperti
ular pohon hehehe. Jadi kami menikmati dari jarak yang tidak terlalu dekat ke pohon.
Tetap tidak terlihat. Yang penasaran dengan foto kunang-kunang searching aja hahaha |
Setelah puas menikmati kunang-kunang
kami kembali ke dermaga dengan pengalaman baru dan seru. Meski tidak bisa
mengambil fotonya, tapi tetap melekat di memori hehehe.
Bagi saya sebenarnya melihat
kunang-kunang ini pernah waktu kecil, tapi tidak sebanyak di Sungai Sebong ini.
Paling beberapa aja di dekat sawah belakang rumah. Namun seiring waktu tidak
ada lagi dan ternyata saya baru tahu menyusutnya populasi kunang-kunang akibat
habitat mereka yang sudah berubah fungsi.
Gelap banget di sekelilingnya |
Kunang-kunang itu biasa hidup di
daerah lembab, tanah gembur dan bebas polusi. Jadi wajar saja kunang-kunang
yang saya lihat waktu kecil itu menghilang karena habitatnya sudah tidak
seperti dulu lagi. Maka wajar saja Ekowisata Hutan Mangrove ini pernah
mendapatkan berbagai penghargaan karena kelestariannya.
Mau meniru wisata kunang-kunang
ini ? yuk mulai jaga habitatnya. Bagi daerah yang punya kawasan hutan mangrove misalnya
sebaiknya dijaga atau jangan dialihfungsikan. Karena jika sudah “dirusak”
kunang-kunang akan pergi jauh mencari
tempat yang lebih nyaman untuk kehidupan mereka atau bahkan bisa musnah,
sehingga tidak bisa dilihat lagi oleh anak cucu kita.
Tentang Kunang-Kunang
Di dalam wikipedia disebutkan kunang-kunang adalah sejenis serangga yang dapat mengeluarkan cahaya yang jelas terlihat saat malam hari. Cahaya ini dihasilkan oleh "sinar dingin" yang tidak mengandung ultraviolet maupun sinar inframerah dan memiliki panjang gelombang 510 sampai 670 nanometer, dengan warna merah pucat, kuning, atau hijau, dengan efisiensi sinar sampai 96%.
Kunang-kunang termasuk dalam golongan Lampyridae yang merupakan famili dalam ordo kumbang Coleoptera. Ada lebih dari 2000 spesies kunang-kunang, yang dapat ditemukan di daerah empat musim dan tropis di seluruh dunia. Banyak sepesies ini yang ditemukan di rawa atau hutan yang basah di mana tersedia banyak persediaan makanan untuk larvanya.
Anda berminat ikut tur mangrove ini ? Bisa hubungi pengelola di WA 08127603733 atau bisa follow IG @brctours dan FB brctourss ( dobel huruf S ya )
Anda berminat ikut tur mangrove ini ? Bisa hubungi pengelola di WA 08127603733 atau bisa follow IG @brctours dan FB brctourss ( dobel huruf S ya )
Pic By BRC Tours |
Kayaknya asyiik juga niih tour naik boat malam2. ngeri2 gimana gituuu. tapi sayangnya gak bisa difoto yaa karna pengaruh cahaya kali. kl seandainya di video msh kelihatan gak yaaa
BalasHapusWah seru abiz ah, aku suka nih dengan suasana malam dihutan apalagi berburu kunang2 gini duh jadi kepengen cobain tripnya nih asik sepertinya hehe
BalasHapusberapa lama, uni, keliling hutan mangrovenya? penasaran juga sih tapi kok ngeri..
BalasHapustempat spa nya asyik ya uni.
BalasHapuspasti sensasinya tenang banget nih spa disini.
Pemandangan Mangrovenya indah.
tapi bagiku kok jadi serem ya.
hahahhaha
Dulu waktu kecil paling takut sama kunang-kunang. Katanya kunang-kunang itu kuku orang mati yang jalan-jalan dan keluar sinar. Hahahaha...jadi geli sendiri kalau ingat sekarang. Anak-anak kok gampang banget ditipu-tipu. Padahal kunang-kunang cakep kalau ngumpul bareng-bareng.
BalasHapusasik banget uni. wah jadi pengen ikutan beginian. seru
BalasHapusWow keren banget di bintan ada wisata kunang2 ya uni... Btw udh pernah berhasil nangkep kunang2? aku belom haha
BalasHapusgak membayangkan jejeritan lihat kunang dimalam-malam uni, hehehe
BalasHapustapi pengen banget euy rasaiin naik boat malam gituan hehehe
Kangen kinang2 hihihi,,, mank seru ya menelusuri mangrove di malam hari
BalasHapusWah asik ya di Bintan ada wisata kunang-kunang. Bisa jadi referensi liburan kalo bosan di Batam. Nice inpo Uni.
BalasHapusPintu masuknya Bintang Mangrove ini sama percis ketika berada di Rumah Imaji ya... Aku kirain tadi foto di rumah Imaji... hehehehe.... Walaupun gak dapat foto kunang-kunangnya tapi bayangkan ada di sana seru ya lihat kunang-kunang langsung. Tapi tetap, ular mangrove bikin merinding....
BalasHapusWah seru juga yaa... Saya mah belum pernah ke hutan mangrove malem2 gitu.
BalasHapusTernyata aman juga ya jalan-jalan di hutan mangrove di malam hari.
BalasHapusSelama ini kalo ke hutan mangrove saat malam hari ada ular .. hehehe