Merancang Masa Depan (Kala Suami Pensiun)
Tiba-tiba saja memikirkan masa depan saya jika suatu saat suami yang saat ini menjadi seorang PNS memasuki masa pensiun sekitar 12 tahun lagi. Untuk menghadapi masa depan dan menghidupi satu orang anak, setidaknya saya sudah punya asuransi pendidikan anak, tabungan dan investasi dua unit rumah.
Tapi, seiring berjalannya waktu, semua investasi dan uang pensiun yang konon hanya 70 persen dari gaji pokok tidak bisa diandalkan untuk masa pensiun. Karena itu, saya punya beberapa rencana untuk masa depan saya.
pic : www.perempuan.com |
Rencana A saya adalah, kembali bekerja. Dengan pengalaman kerja lebih kurang 12 tahun di dunia jurnalistik dan punya banyak relasi di bidang media di tempat saya domisili sekarang, setidaknya masih membuka peluang saya untuk bekerja meski di belakang layar. Kembali bekerja saya targetkan minimal dimulai maksimal lima tahun mendatang atau Fitry sudah masuk sekolah dasar.
Rencana B saya pilih jika umur dan kondisi tidak memungkinkan saya bekerja di bidang media, adalah berwirausaha. Wirausaha yang saya pilih sebagai pemula ada usaha kuliner namun masih berskala rumahan. Kemampuan memasak khususnya masakan minang yang sesuai dengan selera banyak orang akan menjadi andalan saya.
Saya akan membuka gerai makanan kecil di teras rumah yang berada di komplek dengan jumlah warga lumayan. Apalagi, rumah saya yang telah selesai direnovasi sekarang berada di perempatan komplek. Lokasi yang sangat strategis karena letaknya hook.
Pagi hari saya akan menjual sarapan ketupat gulai padang dan kue untuk sarapan, sedangkan siangnya sampai sore saya akan menjual makanan besar dan lauk rumahan serta minuman, seperti mie goreng, soto, nasi goreng, lauk rumahan seperti tongkol sambal, rendang, ayam goreng, sayur nangka dll.
Jika usaha itu berjalan lancar, saya juga berencana membuka katering untuk warga komplek yang sibuk bekerja dan tidak sempat memasak. Saya bisa merekrut 1-2 orang ibu rumah tangga yang tidak punya banyak kegiatan untuk membantu saya di dapur . Jika usaha itu terus berkembang, saya berencana juga mengembangkan menjadi katering di luar komplek dan mempromosikan melalui media sosial.
Rencana B ini juga saya targetkan bisa saya lakukan minimal 5 tahun mendatang. Karena pada saat itu Fitry sudah berumur 7 tahun yang mana pada usia itu ia sudah bisa mandiri dan tidak lagi sepenuhnya bergantung pada saya seperti saat ini.
Rencana C saya mungkin sedikit santai tapi perlu modal besar awalnya, yaitu menjadi jurangan kos-kosan. Rencananya kami akan pindah ke rumah yang selesai direnovasi. Minimal tahun depan kami sudah bisa pindah, karena saat ini masih perlu melengkapi dengan perabotan baru sesuai impian saya dan perlu penyempurnaan di sana sini.
Sedangkan rumah yang ditempat sekarang akan saya ubah menjadi kos-kosan. Rumah ini akan dirombak total menjadi lantai 2. Dalam impian saya, rumah kos-kosan itu akan mempunyai tempat parkir yang luas, bisa dimasukin mobil. Karena itu teras yang sudah lumayan luas seperti sekarang akan diperluas lagi . Kemudian di lantai atas akan ada delapan kamar.
Sedangkan lantai bawah akan diubah menjadi 4 kamar. Bagian bawah memang akan ada sedikit kamar karena luas tanah banyak terpakai untuk memperbesar teras, membuat dapur, ruang tamu, kamar mandi umum dan gudang. Tipe kamarnya pun berbeda-beda sesuai fasilitas. Ada kamar yang memiliki kamar mandi sendiri,AC, kasur dan lemari.
Ada kamar yang tidak memiliki kamar mandi, tapi dilengkapi kasur dan lemari serta AC. Rumah kos-kosan saya nanti akan dilengkapi fasilitas cctv, pagar dan wifi. Bahkan kalau perlu akan ada fasilitas laundry dan catering bagi penghuninya.
Ini akan menjadi lapangan kerja juga bagi sejumlah orang, seperti untuk membersihkan sekaligus menjaga kost, bagian laundry dan untuk catering akan jadi bagian saya kecuali bagi yang antar makanannya hehehe...
Bisnis kos-kosan ini saya lirik karena lokasi perumahan kami sangat strategis. Hanya 5 menit ke pusat bisnis bintan centre. Hanya 15 menit ke Bandara Raja Haji Fisabilillah, hanya 5 menit ke dua hotel sekelas bintang 3-4. Hanya 20 menit ke pusat pemerintahan dan universitas di dompak.
Saat ini saja sejumlah rumah di komplek saya sudah banyak yang menjadi kos-kosan. Tapi belum dikelola profesional atau dengan istilah daripada rumah kosong.
Ya..begitulah impian dan rencana saya dalam menghadapi masa depan di hari tua nanti..ups ketika suami pensiun uur saya baru 45 tahun..hmmm masih sangat produktif ya. Jadi sebelum usia 40 tahun saya harus bisa melaksanakan salah satu dari rencana di atas dan kalau bisa semuanyaaaaa....aamiin..
Oh ya..untuk suami sendiri jika sudah pensiun saya juga punya rencana. Karena ia sangat suka berkebun dan kebetulan tangannya dingin alias apa yang ditanam selalu tumbuh dan subur, saya akan membeli sebidang tanah untuk ia bisa berkebun. Misalnya ditanam pisang, pepaya, singkong dll. Jadi meski pensiun suami saya tetap bisa beraktifitas tanpa harus kebingungan di rumah tanpa ada pekerjaan.
Bagaimana dengan rencana masa depan anda ?
Posting Komentar untuk "Merancang Masa Depan (Kala Suami Pensiun)"
Terimakasih sudah berkunjung
Silahkan berkomentar .
Mohon maaf komentar dimoderasi