Serunya Gathering Kelas Ibnu Sina
Tak terasa Fitry akan tamat TKIT.
Bulan Juli nanti ia akan menyandang status anak SDIT. Nah, wisuda atau
perpisahan sekolah akan dilaksanakan pada bulan Mei mendatang. Tapi komite
kelas Fitry ingin mengadakan perpisahan dengan acara jalan-jalan.
Saya sih lebih menyebutnya gathering, karena acara ini dikemas dengan kegiatan yang menunjukan kebersamaan antara orang tua dan murid. Apalagi banyak diantara wali murid yang jarang ketemu atau sekedar ketemu muka saja saat mengantar dan menjemput anak.
Saya termasuk yang jarang ketemu
dengan sesama orang tua murid. Maklum kesibukan bekerja dan tidak bisa sering
izin membuat saya tidak bisa ikut pertemuan komite yang dilakukan di hari dan
jam kerja setiap bulan. Biasanya saya berkomunikasi hanya melalui grup WA orang
tua. Sehingga saat ada informasi tentang gathering ini, saya sangat bersemangat
untuk ikut karena acaranya hari minggu.
Lokasi gathering dipilih di
Pondok Santai Family di Trikora. Acaranya berupa lomba permainan anak, lomba
orang tua, main di pantai dan tukar kado antar orang tua. Kadonya minimal harga
Rp 25 ribu dan dibungkus koran. Para orang tua diminta membawa makanan dan
minuman masing-masing kemudian nanti dimakan bersama-sama. Disediakan satu unit
bus bagi yang tidak menggunakan kendaraan pribadi. Saya memilih menggunakan
mobil sendiri sebagai antisipasi jika Fitry ingin pergi ke tempat lain setelah
acara.
Karena kesibukan dengan aktifitas
kerja dan kegiatan lain, saya nyaris lupa dengan kegiatan ini. Hari Sabtu saya
masih sibuk melalak pergi nonton hehehe. Maklum jatah me time saya adalah hari Sabtu pulang kerja yang setengah hari, apakah itu sekedar nongki
di tempat makan, jalan ke mall atau nonton di bioskop.
Namun tidak masalah, usai nonton
saya membeli daging rendang dan bahan bumbu. Kemudian sosis dan nugget untuk
Fitry plus camilan. Untuk hadiah di rumah masih ada barang yang ada label untuk
dibungkus.
Jam 9 teng kami menuju sekolah
Fitry. Para guru atau umi dan sejumlah orang tua dan murid masih menunggu bus.
Kami meminta izin duluan karena saya mau membeli sarapan hehehe. Maklum saking
rempongnya tidak sempat sarapan di rumah.
Usai membeli sarapan yang
dibungkus kami melanjutkan perjalanan menuju lokasi yang berjarak 30 menit dari
Tanjungpinang. Dalam perjalanan saat asyik menikmati mie lendir, saya teringat
kado yang ketinggalan di rumah hahaha. Maklum karena dibungkus koran jadi lupa.
Untung suami moodnya sedang bagus dan mau berhenti di jalan untuk membeli kado
baru.
Swalayan yang berada di Desa
Kawal itu, tidak lengkap. Saya sempat bingung hadiah apa yang akan dibawa.
Akhirnya pilihan jatuh pada handuk meski harganya lumayan jika dibandingkan di
supermarket tempat saya membeli. Tapi tidak apalah yang penting ada barang yang
layak. Untung ada kertas koran di kasir dan saya cukup membungkus tanpa harus
banyak pernak pernik.
Ternyata bus yang membawa
rombongan sudah melintas dan kami mengikutinya dari belakang. 20 menit kemudian
sampai di lokasi. Rombongan mengambil tempat untuk berkumpul. Menggelar tikar
dan karpet yang sudah dipersiapkan.
Sementara bagi keluarga yang
membawa anggota keluarga lain memilih mengambil atau menyewa pondok
masing-masing. Begitu juga saya yang memilih mengambil pondok supaya gampang
mengambil barang barang dan suami juga bisa santai.
Setelah selesai menata barang , saya
dan Fitry berkumpul dengan para murid dan orang tua. Acara pertama adalah mempersiapkan
anak-anak dipimpin oleh wali kelas. Kemudian dilanjutkan dengan lomba makan
kerupuk. Anak cowok dan cewek dipisahkan
lombanya.
Karena TKIT jadi lombanya tetap
sesuai sunnah. Makan kerupuknya duduk dan diawali dengan berdoa mau makan.
Meski kerepotan tapi anak-anak tetap semangat apalagi ternyata semua anak
mendapatkan hadiah meskipun tidak menang.
Setelah acara anak-anak, para
orang tua juga berlomba meniup balon sampai pecah. Sekarang giliran anak-anak
yang meneriaki orang tuanya. Apalagi Fitry yang juga semangat menjepret saya
yang kehabisan nafas meniup balon. Hanya
seorang peserta yang bisa meniup balon sampai besar dan pecah. Tapi tidak ada
hadiah karena ini hanya acara seru-seruan.
Setelah pembagian hadiah untuk
anak-anak, dilanjutkan dengan makan siang bersam. Pas banget karena sudah siang
dan menjelang Zuhur. Semua makanan ditaruh di tikar dan kemudian makan
ramai-ramai. Luar biasa para ibu-ibu ini. Ada yang membawa magic com, termos
nasi, galon air. Bahkan ada yang membawa lauk dalam wadah yang besar. Pokoknya
makanan berlimpah ruah, ada aneka lauk, sayur, kerupuk dan kue mue. Saya
mencicipi masakan yang dibawa ibu-ibu lain. Begitu juga masakan saya rendang
dan samba lado juga dicicipi mereka.
Usai istirahat dan sholat,
anak-anak tak sabar mandi di laut. Air laut yang saat kami datang sedang surut
siang itu mulai naik. Sehingga anak-anak makin semangat untuk berenang,
termasuk Fitry. Meski ada pengawas, namun saya lebih memilih mengawasi sendiri
yang mandi di laut sambil mencari kerang. Ayahnya mengawasi dari kejauhan
karena asyik mengobrol dengan salah seorang bapak dari murid lain yang ternyata
mereka masih ada hubungan keluarga.
Penginnya sih ikut nimbrung
dengan ibu-ibu lain yang ngobrol di tikar sambil ngemil, namun saya termasuk
ibu yang parno. Sehingga saya memilih duduk di bawah jembatan kayu mengawasi sambil
memotret Fitry yang bermain dengan teman-temannya. Salut juga sih dengan orang
tua yang membiarkan anak-anaknya bermain di laut tanpa diawasi sepenuhnya.
Ketika anak-anak lain sudah puas
bermain, Fitry juga mau keluar dari laut. Ia asyik mengumpulkan kerang kerang.
Para orang tua sudah bersiap untuk kembali pulang, Fitry baru mau keluar dan
mandi air bersih.
Gathering siang itu ditutup
dengan tukar kado. Semua kado dikumpulkan dan diberi nomor. Lalu dibuat kupon
undian dan diberi nomor. Setiap orang tua mengambil kupon dan menukarkan dengan
hadiah sesuai nomor. Saya mendapatkan nomor 1 dan Fitry tidak sabar mau
membuka. Saya melarangnya karena tidak enak membuka di depan para orang tua.
Saat bus yang membawa orang tua
dan murid-murid lain kembali ke Tanjungpinang, kami masih tinggal di pondok
beristirahat. Fitry memilih ngemil sambil nonton film kartun di hp, begitu juga
ayahnya yang memilih tidur siang.
Btw…ada yang anaknya juga TK.
Sharing donk kegiatan kelas anaknya.
Seruu sekali Uni Ina, menu potlucknya bermacam-macam. Saya belum merasakan karena Ziqri belum disekolahin. Yang jelas saya masuk golongan emak-emak parno, ga bisa melepaskan si bocah dari pandangan kalau main di laut dengan teman-temannya
BalasHapusSerunyaaaaaaaa :))
BalasHapusSelamat ya Fitry sebentar lagi pake seragam merah putih :*
Tak terasa ya pipi nak SD , teman2 baru suasana baru lagi... tak bisa sharing apapun kak..karena anak saya udah SMA, kegiatannya udah bisa ngalah ngalahkan emanknye...balek sore, kadang malam keluar lagi main futsal..
BalasHapusMenyenangkan sekali. Aku jadi ingat pas anak saya sekolah juga ngadain gathering dan anak-anak bahagia sekali
BalasHapusDah gadis pipi sekarang, dah mau masuk SD.
BalasHapusSerunya gathering di pantai, bisa sekalian main air ya... pasti bocah-bocah seneng banget ini...
BalasHapusAcara-acara gini membuat kenangan tak terlupakan bagi anak-anak. Mereka sedang mengukir dan mengumpulkan kenangan yang kelak akan diingatnya sepanjang masa. Menabung kenangan kalau istilahku.
BalasHapusMasya Allah ... iya juga ya. Biasanya lomba makan kerupuk itu kan berdiri. Bagus TKIT-nya uni mengajarkan adab-adab yang mungkin kita abaikan karena sudah menjadi kebiasaan.
BalasHapusSerunyaaaaa...
BalasHapusPipiiiii eh mak Joyaaaah.. waah ga terasa udh mau lanjut SD aja ya Pi... makin pinter n makin cantik ya.. kapan kita renang bareng lagi di Nongsa Point Pi.. hahaha
Emak emak jaman now gak kalah narsis nya ya sama buah hatinya apalagi sampe ke pantai hehe seru banget, karena selama ini setau saya gathering perpisahan kelas banter banter outbond lagi outbond lagi....
BalasHapusgathering, bisa juga seperti reuni
BalasHapusbicara reuni
jadi kangen sama temen temen zaman smu dan smp di jakarta
apakah mereka akan ingat dengan diriku yang lucu bin imut saat itu
pengen seru seru an seperti uni ... hiks hiks hiks
Minggu lalu Lala & teman2 sekolahnya wisata edukasi di Hutan Mata Kucing. Itu Lala udah dari seminggu sebelum hari H udah sibuk aja nanyain hari. Gak sabar banget dia mau piknik ama teman-temannya...
BalasHapusSerunya.... Itu pantai nya juga bagus yaa hehehe.
BalasHapusAsyik juga ya Mbak kalau arisannya begini. Ada games dan hadiahnya buat para crucils, jadi gak hanya sekadar kumpul-kumpul yang bisa-bisa berakhir dengan ghibah... hahahaha Ntar saya usulkan sekolah TK Kenzie bikin ginian juga ah...
BalasHapus